Pengabmas: Penerapan Hasil Penelitian Stimulasi Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun Di Desa Karang Tengah Kecamatan Baturraden

Hasil penelitian Sumiyati & Yuliani (2015) menunjukkan terdapat hubungan stimulasi dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun dengan nilai p=0,000. Kemampuan perkembangan anak usia 4-5 tahun sebanyak 80,5% mempunyai kemampuan motorik kasar dan motorik halus sesuai tahapan perkembangannya, namun 19,5% masih mengalami penyimpangan perkembangan pada aspek bicara-bahasa dan sosialisasi-kemandirian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka perlu diberikan penddikan kesehatan kepada ibu balita/keluarga untuk meningkatkan stimulasi terutama aspek bicara-bahasa dan sosialisasi-kemandirian pada anak usia 4-5 tahun.
togel onlineslot gacorslot gacorslot danaslot onlinehttps://pbj.tegalkota.go.id/slot-gacor/https://dprd-kebumenkab.go.id/slot-gacor/https://posyandu.garutkab.go.id/slot-gacor/https://pendfisika.ulm.ac.id/wp-includes/slot-gacor/https://disdukcapil.kutaibaratkab.go.id/slot-gacor/https://pustaka.balitbangham.go.id/files/slot-gacor/https://dprd.banjarnegarakab.go.id/cgi-bin/slot-gacor/https://dinsos.kutaibaratkab.go.id/wp-includes/slot-gacor/https://tribratanews.papua.polri.go.id/wp-includes/slot-gacor/
METODE pelaksanaan yaitu dengan Ceramah dan demonstrasi/simulasi pada ibu balita sejumlah 45 orang  di TK Pertiwi dan PAUD Eka Budaya Desa Karangtengah Kecamatan Baturraden  dilaksanakan bulan Nopember 2016.

pengabmas-stimulasi-1

Setelah dilaksanaakan pengabdian masyarakat tentang stimulasi, Ibu balita diharapkan dapat menerapkan dan memberikan stimulasi aspek bicara-bahasa dan sosialisasi-kemandirian: membuat anak mau bertanya, bercerita tentang apa yang dilihat dan didengar, belajar mengingat-ngingat, mengenal huruf dan simbol, memberikan tugas rutin di rumah dan mengunjungi teman/tetangga. Pendapat Haryani (2009) dikutip Azizah (2012) menyebutkan ketidaksesuaian perkembangan bahasa dipengaruhi oleh kurangnya stimulasi yang diberikan oleh orang tua, alasan ibu kurang memberikan stimulasi karena malas mengajari anak, sering marah kepada anak yang tidak melakukan perintah dan berkomunikasi seperlunya.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *