Latihan Dasar Kepemimpinan Dewan Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Blora Poltekkes Kemenkes Semarang “Membentuk Pemimpin yang Berintelektual dan Berjiwa Sosial di Era Milenial”
Dewan Mahasiswa (Dema) merupakan salah satu wadah organisasi bagi mahasiswa dan merupakan jembatan penghubung antara mahasiswa dengan lembaga di Prodi DIII Kebidanan Blora. Dema melaksanakan kegiatan pengembangan kemahasiswaan di tingkat prodi, yang salah satu tugasnya yaitu berkaitan dengan bidang kedisiplinan, kemandirian, dan kepemimpinan.
Dengan adanya tugas tersebut Dema Prodi DIII Kebidanan Blora melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada hari Sabtu, 8 Februari 2020 di Kampus IV Poltekkes Kemenkes Semarang yang dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat 1 dan mahasiswa yang pada tahun sebelumnya belum mengikuti kegiatan tersebut.
Tujuan dari kegiatan tersebut diantaranya yaitu :
- Memberikan pengetahuan dan menumbuhkan bibit kepemimpinan kepada
- Membekali mahasiswa dengan wawasan, sikap, dan keterampilan untuk mengkoordinir sebuah organisasi.
- Memberikan pemahaman lebih kepada mahasiswa tentang seluk beluk organisasi dan kepemimpinan.
- Terbentuk pemimpin yang memiliki sensitifitas tinggi terhadap lingkungan sosial, mampu memperbaiki dan dapat melindungi masyarakat.
- Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang perkembangan aktual bangsa.
- Menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi mahasiswa.
Dalam kegiatan LDK ini terdiri dari acara penyampaian motivasi oleh narasumber dan outbond dari perwakilan TNI (Koramil 01 Blora). Acara penyampaian motivasi di sampaikan oleh 2 narasumber. Panitia mengundang narasumber dari bapak dan ibu dosen Prodi DIII Kebidanan Blora, yaitu Bapak Kuswanto, S.Kep., M.Hkes, dan Ibu Marlynda Happy Nurmalita Sari, S.ST., MKM. Penyampaian motivasi di laksanakan di ruang kelas tingkat 1 Prodi DIII Kebidanan Blora dan ditujukan agar mahasiswa memiliki motivasi atau dukungan tentang kepemimpinan yang baik seperti apa dan dasar-dasar kepemimpinan apa saja.
Kegiatan outbond juga merupakan suatu rangkaian acara yang terdapat di LDK tahun 2020 ini. Outbond tersebut merupakan contoh kecil untuk mahasiswa dalam menerapkan kedisiplinan, kerjasama, peduli terhadap sesama, toleransi dan saling tolong menolong, yang di aplikasikan dalam sebuah game atau permainan yang seru dan menarik. Sebelum game di mulai mahasiswa juga diberikan sedikit pelatihan tentang PBB oleh TNI dengan tujuan agar mahasiswa mampu mampu menerapkan kedisiplinan. Adapun game tersebut diantaranya yaitu estafet hula hoop, estafet tepung, lingkaran.
Dalam permainan tersebut juga terdapat sebuah kesepakatan antara TNI sebagai pelatih dan mahasiswa bahwa jika ada yang tidak menghargai orang yang berbicara di depan maka akan dapat hukuman, hukumannya yaitu meminta maaf dengan kalimat seperti berikut “Saya meminta maaf karena Saya tidak menghargai orang yang berbicara di depan dan Saya tidak akan mengulanginya”. Permainan tersebut di laksanakan di lapangan halaman depan Kampus IV Poltekkes Kemenkes Semarang.
Permain estafet tepung merupakan permainan berkelompok, dimana mahasiswa yang berada di paling depan harus mampu membagi atau mengestafetkan tepung yang tidak begitu banyak sampai dengan anggota kelompok paling belakang. Permainan tersebut bertujuan agar mahasiswa mampu memiliki rasa empati, peduli, dan tidak serakah pada teman ataupun orang lain dan saling tolong menolong.
Permainan lingkaran dimana permainan itu juga berkelompok. Mahasiswa di bentuk kelompok kemudian membuat lingkaran dan di beri suatu tantangan untuk kelompok memecahkan game dengan semua anggota kelompok dapat keluar atau membelik arah yang semula berhadap-hadapan kemudian membentuk arah yang saling membelakangi dimana permainan tersebut tidak boleh sampai melepas gandengan tangan antar anggota kelompok. Permainan tersebut juga mengajarkan mahasiswa tentang arti kerjasama.
Permainan hula hoop, merupakan permainan yang dimana mahasiswa berkelompok dan di berikan tantang untuk berlomba kepada antar kelompok lain untuk mengestafetkan hula hoop dari ujung ke ujung. Permainan ini juga memiliki arti atau tujuan untuk diambil mahasiwa yaitu dalam memecahkan masalah kita harus memiliki strategi, tujuan dan bekerjasama antar anggota , tidak saling menyalahkan dan ketanggapan dalam memecahkan masalah.
Dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan diharapkan mampu “Membentuk Pemimpin yang Berintelektual dan Berjiwa Sosial di Era Milenial”.