Talk Show Seri 3 “Prospek Kerja Bidan di Era Revolusi Industri 4.0.”
SEMARANG – Kamis, 17 Desember 2020 pukul 10.00 – 13.00 WIB, Himpunan Mahasiswa jurusan Kebidanan Semarang bekerja sama dengan Alumni Kebidanan Semarang mengadakan acara Talk Show seri 3 dengan tema “Prospek Kerja Bidan di Era Revolusi Industri 4.0.” Dalam acara talkshow seri 3 tersebut, terdapat 3 narasumber yaitu Ika Febri Puji Astutik, AM.Keb (Bidan bekerja di Jepang), Niken Meilani, S.Si.T.,S.Pd.,M.Kes (Lulusan shortcourse di Royal Tropic Institute Amsterdam Belanda dan sekarang dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta), dan Srie Rejeki, S.Tr.Keb, Bd (Bidan RSUP Dr Kariadi Semarang).
Acara Talk Show ini dihadiri oleh mahasiswa kebidanan prodi D3 tingkat 1, D3 tingkat 2, D3 tingkat 3, D4 tingkat 1, D4 tingkat 2, D4 tingkat 3, D4 tingkat 4, Alih jenjang dan Profesi, mahasiswa kebidanan Semarang kelas Kendal, serta Dosen dan Karyawan Jurursan Kebidanan Semarang secara daring melalui aplikasi zoom. Acara dimulai dengan pembukaan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Poltekkes Kemenkes Semarang dan Mars Poltekkes Kemenkes Semarang. Selanjutnya yaitu sambutan dari Ketua Jurusan Kebidanan Semarang, Ibu Sri Rahayu, SKp,Ns,S.Tr.Keb, M.Kes serta dilanjutkan sesi bincang hangat dan tanya jawab dengan pemateri.
Ika Febri Puji Astutik, AM.Keb, merupakan alumni Poltekkes Semarang Jurusan Kebidanan tahun 2018 dan sekarang bekerja di Jepang sebagai Care Worker. Wanita kelahiran kendal, 24 februari 1997 tersebut bercerita mengenai motivasinya bekerja di Jepang yaitu karena dirinya ingin keluar dari zona nyaman. Cita-citanya saat kuliah adalah ingin ke luar negeri untuk mengenal budaya disana, waktu menjelang kelulusan beliau mendengar tentang Jepang mengenai kesehatan dan hal-hal yang menarik lainnya dari Jepang. Setelah lulus, melalui Job Fair di Polkesmar beliau mengapply semua lamaran dan salah satunya adalah yang menjembatani beliau untuk bisa ke Jepang.
Sebagai care worker apa yang dipelajari di Kebidanan sangat bermanfaat, karena dengan keterbatasan bahasa di sana tetapi dapat menyampaikan perasaan dengan perlakuan. Di Jepang budaya malu sangat tinggi, sangat disiplin, perusahaan sangat melindungi dan bertanggung jawab. Kontrak untuk kerja di Jepang 3 tahun, jika ingin menambah lagi bisa tambah 2 tahun, jika ingin menetap di Jepang maka harus lulus Ujian Nasional di Jepang. Sejak adanya COVID-19, ada kebijakan dari perusahaan untuk tidak boleh keluar atau bermain di sekitar Jepang.
Orang tua meyakinkan beliau untuk pergi ke Jepang karena keluarga selalu mensupport apapun yang terjadi pada beliau, jika orang tua tidak memberi izin mungkin bisa diberi pengertian ke orang tua atau mungkin ada hal yang bisa dipelajari pada setiap hal yang terjadi pada kita, salah satunya seperti membantu perekonomian keluarga.
Niken Meilani, S.Si.T.,S.Pd.,M.Kes, juga merupakan Alumni Poltekkes Kemenkes Semarang tahun 2003. Beliau adalah sang pemimpi yang mampu meretas mimpi-mimpinya langkah demi langkah hingga menuju kesuksesan saat ini. Sebab, baginya, setiap manusia memiliki potensi pemimpi. Menurut beliau studi lanjut itu harus dan sangat butuh perjuangan. Terbukti dengan riwayat pendidikannya, beliau ini merupakan Lulusan shortcourse di Royal Tropic Institute Amsterdam Belanda. Selama di Belanda, beliau memperluas jejaring. Dan sekarang beliau juga sebagai dosen di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Mengenai kegagalan, Bu Niken juga pernah mengalami kegagalan, namun beliau tidak takut untuk terus mencoba lagi dan lagi. Ketika mengalami kegegalan, harus tetap semangat, cari apa kekurangan yang menyebabkan kita gagal, jangan hanya berserah tapi juga harus diasah. Karena pada dasarnya kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan.
Ketika ditanya mengenai apa motivasi terbesarnya, Ibu Niken menjawab. “Motivasi terbesar saya adalah saya ingin menjadi BBB, yaitu Bukan Bidan Biasa. Setiap orang pasti punya cita-citanya sendiri, mimpi sendiri. Dan saat itu, cita-cita saya adalah ingin membahagiakan orang tua. Dan saat ini, saya ingin menjadi ibu yang bisa memberikan contoh, tidak hanya dengan memberikan interupsi tetapi menjadi contoh untuk anak-anak saya, jadi anak saya bisa melihat bahwa orang tuanya sama bekerja keras seperti dirinya. Ayolah kita berkarya, dimanapun, kapanpun dan lewat jalur mana saja.
Narasumber ketiga adalah Bidan RSUP Dr. Kariadi Semarang, yaitu Ibu Srie Rejeki, S. Tr. Keb, Bd. Beliau juga merupakan Alumni Poltekkes Kemenkes Semarang. Menurutnya, setiap bidan baik bekerja di pelayanan maupun pendidikan semua memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan kompetensinya. “Make Your Dream Come True”, adalah sepenggal kalimat motivator yang beliau sampaikan saat itu. karena baginya, ucapan dan pemikiran secara tidak langsung akan mengarahkan kita kemana kita akan melangkah lebih jauh.
“Saya masih ingat, dulu gaji pertama saya hanya sekitar lima ratus ribu, namun apakah saya bersedih? Tidak! saya tetap bersyukur, itulah gaji pertama saya. Meskipun saat awal-awal saya masih ditambahi dari orang tua, namun saya tetap bangga. Oh, iniloh gaji pertama saya.”
Beliau juga berbagi mengenai tuntutan di dunia kerja di era revolusi industri 4.0 yaitu kompetensi harga mati (harus memiliki knowledge, skill, dan attitude), mampu beradaptasi, tanggap terhadap perubahan, berpikir cepat dan one step a head, critical thinking, inovatif, melebihi dari apa yang diharapkan, berwawasan luas dan mengembangkan diri, dan performance. Bukan artinya, bagaimana kita mencari kesalahan teman. Tapi, bagaimana kita bisa berfikir kritis. Bagaimana kita menyanggah dengan santun, tanpa melemahkan.
Yang bisa dilakukan mahasiswa saat ini adalah manfaatkan semaksimal mungkin fasilitas dan kesempatan saat di bangku kuliah, aktif dalam diskusi kampus untuk belajar public speaking, dan aktif berorganisasi sebagai wadah mengasah kemampuan leadership, networking, berfikir kreatif, dan komunikasi publik. Hal tersebut dapat memberdayakan diri kita sebagai mahasiswa.
“Saya bangga menjadi bagian dari Poltekkes Kemenkes Semarang. Kalian luar biasa. Tapi ini hanya akan jadi cerita kalo kalian tidak bisa melanjutkan perjuangan kita. Kalian pasti bisa meraih lebih jauh dari kami, dan tentunya saya yakin teman-teman punya cita-cita yang tinggi. Jadilah alumni yang membanggakan poltekkes Kemenkes Semarang.”
Sebelum acara ditutup, ketiga pembicara diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan kepada para mahasiswa jurusan kebidanan. Berikut ini adalah pesan-pesan yang disampaikan oleh pembicara.
“Karena kompetensi harga mati jadi teman teman harus open minded bukalah wawasan seluas mungkin. Menerima dan hadapi tantangan masa depan dengan siap dan berani.”
̶ Srie Rejeki, S. Tr. Keb, Bd.
“Tetap semangat dalam hidup, karena akan sering bertemu dengan banyak hambatan. Rasa takut rasa malas sebenarnya berasal dari diri kita sendiri. Kita harus tetap yakin dan percaya pada diri kita sendiri, jadi jangan sampai merasa lelah dan puas. Karena diatas bumi masih ada langit. Berdoa bersyukur no.1, menjadi tonggak kehidupan untuk kita. Sehingga kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain sesuai passion kita.”
̶ Niken Meilani, S.Si.T.,S.Pd.,M.Kes,
“Doa ibu dan orang tua nomer satu, restu mereka juga nomer satu, kita sukses juga atas izin Allah. Tetap semangat, apapun itu Allah pasti akan memberikan yang terbaik.”
̶ Ika Febri Puji Astutik, AM.Keb,
Тут можно преобрести сейф для оружия цены сейф для ружья
The Real Person!
The Real Person!
Узнай все о варикоцеле у мужчин степени варикоцеле
The Real Person!
The Real Person!
Узнай все о варикоцеле яичка у мужчины варикоцеле слева у мужчин
I just couldn’t depart your site prior to suggesting that I really enjoyed the usual information an individual supply for your visitors? Is going to be again ceaselessly in order to investigate cross-check new posts