Pelatihan Manuskrip Jurnal Internasional, Penentuan Besar Sampel dan Analisis Data Penelitian

SEMARANG – Saat ini publikasi hasil penelitian Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah, terutama publikasi di media yang terindeks di pengindeks internasional bereputasi. Jumlah naskah bermutu sangat terbatas karena pada umumnya para peneliti belum mempunyai komitmen yang cukup untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui terbitan berkala ilmiah.

Dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa di forum internasional yang memasuki era globalisasi, dengan sendirinya semua kendala itu perlu segera dibenahi. Dukungan dan bantuan insentif yang memadai untuk diseminasi publikasi ilmiah secara berkala dan bertaraf internasional sangat diperlukan. Untuk itu Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang mengadakan pelatihan pembuatan manuskrip jurnal internasional, penentuan besar sampel, dan analisis data penelitian. Kegiatan ini bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan narasumber : Prof.Bhisma Murti, dr.M.Sc, MPH, Ph.D yang merupakan Ketua Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret. Dalam kegiatan ini beliau dibantu oleh tim fasilitator yang sudah professional di bidang jurnal penelitian.

whatsapp-image-2020-11-10-at-1-28-30-pm-2

Kegiatan berlangsung selama 3 hari ini, dengan perincian kegiatan, hari pertama hari Senin tanggal 26 Oktober 2020 adalah kegiatan pre-pelatihan, dimana semua peserta difasilitasi untuk menginstal aplikasi STATA-13 dan Mendeley. Untuk selanjutnya kegiatan pemberian materi dan diskusi selama 2 hari yang bertempat di The Wujil Resort & Conventions, Ungaran, Kab.Semarang.

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Jaime berkata:

    A pension scheme https://butiaonline.com.br/stmap_21snbbax.html?floxin.claritin.viagra.reglan istikbal sleepwell This frog is a real rarity – it has an incredible burst of colorful flames on its head and contrasting water-patterned legs. It’s a newer species, announced by the World Wildlife Fund in October under the species name ‘Ranitomeya amazonica.’ These poison dart frogs are native to the Amazon jungle. The species was first discovered and singled out in 1999 and has been found on a national reserve in Peru. Each year, a new bird is found and every four years a new mammal discovered in the Peruvian Amazon, a haven for biodiversity where conservation and danger often go hand in hand.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *