Pemberdayaan Masyarakat dan Kader oleh Prodi Kebidanan Purwokerto Poltekkes Kemenkes Semarang
PURWOKERTO — Pengabdian kepada masyarakat (PkM) merupakan salah satu pilar penting perguruan tinggi dalam berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Di Purwokerto, serangkaian kegiatan PkM telah sukses dilaksanakan dengan fokus pada kesehatan ibu dan anak, serta deteksi dini penyakit krusial. Bertempat di Balai Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Kebidanan Purwokerto dan dihadiri antusias oleh masyarakat serta kader kesehatan setempat dengan menghadirkan para ahli di bidangnya: Sumiyati, S.Kep, Ns, M.P.H, Septerina PW, S.ST, M.Kes, Bdn dan Wanodya Hapsari, S.ST, M.Tr.Keb, Bdn.

Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Media Video Animasi: SADARI Semakin Mudah Dipahami

Salah satu agenda utama PkM kali ini adalah sosialisasi deteksi dini kanker payudara melalui metode SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Berbeda dari pendekatan konvensional, sosialisasi ini memanfaatkan media video animasi yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Ibu Sumiyati, S.Kep, Ns, M.P.H, selaku narasumber menjelaskan bahwa video animasi dirancang untuk mengatasi hambatan pemahaman terkait teknik SADARI yang terkadang dianggap rumit. “Dengan visualisasi yang jelas dan narasi yang sederhana, kami berharap semakin banyak perempuan yang termotivasi dan mampu melakukan SADARI secara rutin di rumah,” ujarnya. Deteksi dini sangat krusial dalam meningkatkan angka harapan hidup penderita kanker payudara, dan pendekatan inovatif ini diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
Optimalisasi Peran Kader dalam Pemanfaatan Buku KIA pada Masa Nifas
Masa nifas adalah periode penting bagi ibu dan bayi, namun seringkali kurang mendapatkan perhatian yang proporsional. Dalam kegiatan PkM ini, peran kader kesehatan masyarakat ditekankan untuk mengoptimalkan pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada masa nifas.
Ibu Septerina PW, S.ST, M.Kes, Bdn, menyampaikan pentingnya buku KIA sebagai panduan lengkap bagi ibu dan keluarga. “Kader memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam mendampingi ibu nifas. Melalui pelatihan dan pendampingan, kader dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk memantau kesehatan ibu dan bayi, serta memberikan edukasi yang termuat dalam Buku KIA,” jelasnya. Pemberdayaan kader ini diharapkan dapat mengurangi risiko komplikasi pada masa nifas serta memastikan tumbuh kembang bayi yang optimal.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendampingan Edukasi, Stimulasi, dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Aspek tumbuh kembang anak sejak dini juga menjadi fokus utama kegiatan PkM ini. Melalui pendampingan edukasi, stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak, masyarakat diberdayakan untuk secara aktif memantau dan mendukung perkembangan buah hati mereka. Materi pendampingan ini juga terintegrasi dengan Buku KIA.
bu Wanodya Hapsari, S.ST, M.Tr.Keb, Bdn menyoroti bahwa tumbuh kembang optimal anak adalah investasi masa depan bangsa. “Buku KIA bukan hanya catatan medis, melainkan panduan komprehensif untuk orang tua dalam memberikan stimulasi yang tepat sesuai usia anak. Kami melatih masyarakat, khususnya para ibu dan kader, untuk mengenali tahapan tumbuh kembang anak, mendeteksi penyimpangan sejak dini, dan melakukan intervensi yang diperlukan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” paparnya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan di Balai Desa Karangtengah ini menunjukkan komitmen para akademisi dan praktisi untuk terus berinovasi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi, kader, dan masyarakat, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih sehat, sadar akan pentingnya deteksi dini, serta mampu mengoptimalkan tumbuh kembang generasi penerus bangsa.

Komentar Terbaru