Webinar Nasional Kupas Tuntas ASI Donor dalam Perspektif Agama, Kesehatan, dan Humanisme: Membangun Pemahaman Komprehensif di Kalangan Tenaga Kesehatan

Semarang, 13 Maret 2025 — Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam mengangkat isu-isu strategis di bidang kesehatan ibu dan anak dengan menyelenggarakan Webinar Nasional bertema “ASI Donor dalam Perspektif Agama, Kesehatan, dan Humanisme”, yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis, 13 Maret 2025. Webinar ini berhasil menjaring perhatian luas dengan jumlah partisipan mencapai 262 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, di antaranya bidan praktisi, dosen, mahasiswa kebidanan, serta para peneliti dan pemerhati kesehatan ibu dan anak dari berbagai institusi di Indonesia.
Kegiatan ini menghadirkan jajaran narasumber multidisipliner yang kompeten di bidangnya. Dari sisi kesehatan dan praktik kebidanan berbasis bukti (evidence-based practice), hadir para peneliti dari Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang, yaitu Dr. Krisdiana Wijayanti, Bd. MMid; Murti Ani, SST, M.Kes; dan Novita Ika Wardani, SST, M.Kes. Mereka memaparkan hasil kajian terbaru terkait praktik ASI donor, termasuk pentingnya skrining kesehatan bagi ibu pendonor, serta pemanfaatan teknologi informasi melalui website-based donor milk depot sebagai solusi modern dalam distribusi ASI donor yang aman dan terpercaya.
Selain aspek kesehatan, webinar ini juga mengupas tuntas dimensi agama dan hukum yang kerap menjadi pertimbangan utama dalam praktik ASI donor, terutama di masyarakat Muslim. Hadir sebagai narasumber ahli hukum Islam, Dr. Ali Imron, SH, M.Ag dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Beliau memberikan penjelasan mendalam terkait hukum saudara sepersusuan, status nasab anak, dan prinsip kehati-hatian yang harus dijaga dalam pelaksanaan program ASI donor agar tetap sejalan dengan syariat Islam.
Sementara itu, dari sudut pandang humanisme dan inisiatif sosial, webinar ini turut menghadirkan dr. Meralda Nindyasti, dokter sekaligus Founder Lactashare Indonesia—platform digital yang memfasilitasi kebutuhan ASI donor secara aman dan transparan di Indonesia. Dr. Meralda memaparkan bagaimana kehadiran komunitas dan platform seperti Lactashare telah membantu ribuan bayi prematur, yatim, maupun bayi dari ibu dengan kondisi medis tertentu, yang membutuhkan ASI sebagai nutrisi utama dalam masa tumbuh kembang awal kehidupan.
Diskusi berlangsung dinamis dan interaktif, membahas berbagai keraguan serta mitos yang berkembang di masyarakat mengenai donor ASI. Mulai dari pertanyaan seputar kehalalan, potensi risiko kesehatan, hingga keabsahan ikatan sepersusuan dalam hukum Islam, semua dijawab secara ilmiah dan lugas oleh para narasumber.
Menurut panitia penyelenggara, webinar ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi berbasis ilmu pengetahuan dan agama, tetapi juga mendorong kolaborasi antarprofesi untuk membuka wawasan baru dan menciptakan sistem pendukung ASI donor yang berkelanjutan, aman, dan etis. Dengan antusiasme peserta yang tinggi dan semangat kolaboratif yang terbangun, webinar ini diharapkan menjadi langkah awal menuju terbentuknya kebijakan dan layanan ASI donor yang berbasis bukti ilmiah, sesuai dengan nilai-nilai budaya dan agama, serta berpihak pada kesehatan ibu dan bayi di Indonesia.
Komentar Terbaru